Tipe dan penyebaran jenis tanah dalam suatu DAS sangat penting untuk mengontrol aliran bawah permukaan (subsurface flow) melalui proses infiltrasi. Variasi dalam tipe tanah dengan kedalaman dan luas tertentu akan mempengaruhi karakteristik infiltrasi dan timbunan kelembaban tanah (soil moisture storage). Untuk mengetahui proses infiltrasi yang terjadi di suatu DAS, perlu dipertimbangkan perbedaan horison dari profil tanah.

               Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk ke dalam tanah. Dengan kata lain, infiltrasi adalah aliran air masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal). Mekanisme infiltrasi melibatkan tiga proses yang tidak saling mempengaruhi yaitu proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah, tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah, Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping, dan atas). Laju infiltrasi banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu tekstur tanah, struktur tanah dan kadar air lapangan.

            Penelitian ini bertujuan memetakan pola infiltrasi pada beberapa seri tanah di Sub DAS Sayang Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dan dapat menampilkannya dalam peta digital. Alat yang digunakan adalah Double Ring Infiltrometer. Pengukuran infiltrasi dilakukan di beberapa tempat di Sub Das Sayang berdasarkan seri tanah yang berbeda dengan tiga kali ulangan kemudian diambil sampel tanah masing-masing tanah sebanyak 1 kali dan diuji di Laboratorium Fisika Tanah, Universitas Brawijaya. Penetapan lokasi penelitian berdasarkan peta tanah dan peta rupa bumi kemudian didigit dengan GPS untuk selanjutnya diolah dalam program GIS. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada beberapa seri tanah dengan tiga kali ulangan. RAK ini digunakan untuk menganalisa hasil pendugaan laju infiltrasi dasar dan kapasitas infiltrasi.

Seri tanah adalah kelompok tanah yang mempunyai sifat profil yang sama, sifat dan pekembangannya atau sama bahan induknya. Pada Sub DAS Sayang terdapat 7 seri tanah yaitu Seri Kaumrejo, Seri Jombok, Seri Ngebrong, Seri Selorejo, Assosiasi Ngantang, Assosiasi Sereng Tlogo dan Slip and landslide surface.

Laju infiltrasi dasar tanah Assosiasi Ngantang sebesar 1.08 cm/menit, tanah Seri Kaumrejo 0.38 cm/menit, tanah Assosiasi Sereng Tlogo 3.7 cm/menit, tanah Seri Jombok 1.45 cm/menit, tanah Seri Ngebrong 0.91 cm/menit, tanah Slip and landslide surface 4.65 cm/menit dan 0.14 cm/menit untuk tanah Seri Selorejo. Laju infiltrasi dasar tanah Seri Selorejo, Seri Kaumrejo, Seri Ngebrong, Assosiasi Ngantang dan Seri Jombok tidak berbeda nyata tapi berbeda sangat nyata dengan jenis tanah Assosiasi Sereng Tlogo dan tanah Slip and landslide surface.

Kapasitas infiltrasi tanah Assosiasi Ngantang sebesar 0.38 cm/menit, tanah Seri Kaumrejo 0.22 cm/menit, tanah Assosiasi Sereng Tlogo 0.35 cm/menit, tanah Seri Jombok 0.25 cm/menit, tanah Seri Ngebrong 0.29 cm/menit, tanah Slip and landslide surface 0.34 cm/menit dan tanah Seri Selorejo 0.04 cm/menit. Kapasitas infiltrasi tanah Seri Jombok, Seri Ngebrong, Slip and landslide surface, Assosiasi Sereng Tlogo dan Seri Ngantang  tidak berbeda nyata tapi berbeda nyata dengan tanah Seri Kaumrejo dan berbeda sangat nyata dengan tanah Seri Selorejo.

Pola infiltrasi beberapa seri tanah di Sub DAS Sayang meliputi tanah Assosiasi Ngantang memiliki persamaan y = – 0,2448Ln(x)+1,0629; tanah Seri Kaumrejo memiliki persamaan y = -0,0525Ln(x)+0,3722; tanah Assosiasi Sereng Tlogo memiliki persamaan y = -0,7581Ln(x)+2,699; tanah Seri Jombok memiliki persamaan  y = -0,5656Ln(x)+1,6103; tanah Seri Ngebrong memiliki persamaan  y = -0,206Ln(x)+0,9389; tanah Slip and landslide surface memiliki persamaan     y = -1,4812Ln(x)+4,663; dan tanah Seri Selorejo memiliki persamaan                   y = -0,0451Ln(x)+0,1583.